Tangerang,Potretsatu.com – Muspika Sepatan beserta kepala desa sarakan meninjau langsung tempat yang rumornya ramai di pemberitaan online terkait adanya wisata lendir di kampung pisangan talang desa sarakan,Rabu (14/12/2022) jam 22.30 wib
Akp Sriyono Kapolsek Sepatan beserta jajaran mengatakan, tiga pilar kecamatan sepatan terjun langsung ke lokasi yang berada di dua titik yaitu pisangan talang desa sarakan
“Kami Dari Kepolisian Sepatan bersama camat Sepatan danramil Sepatan satpol-pp kecamatan Sepatan untuk menghimbau kepada penduduk setempat terkait Rumornya wisata lendir yang ada di lingkungan Kampung pisangan talang ,setelah kami sidak ke lokasi,jam 22.30 wib (Rabu, 14/12/2022) tidak ada yang berjualan minuman dan apalagi di bilang wisata lendir bingung saya dimana wisata lendir nya orang kontrakannya saja kosong pada di gembok gimana wisata lendir nya aneh saya semunya tidak ada, bahkan kami menyisir ke du’a lokasi tapi semunya tidak ada juga, “jelas Sriyono.
Melalui pesan watshapp saat di konfirmasi awak media, Halimi kepala desa Sarakan menjelaskan ” Dengan adanya berita kemarin yang viral di media online terkait adanya kontrakan yang ada di wilayah kp pisangan talang desa sarakan ternyata setelah saya shuiping dengan 3 pilar tadi malam, jam22.30 wib (Rabu, 14/12/2022) ternyata memang itu tidak ada akan hanya ada 3 kontrakan yang diisi oleh keluarga ada anak-anaknya, ada tiga kontrakan lagi yang kosong terkait desas desus ramai di pemberitaan online itu tidak benar ya karena kita juga belum tahu nih yang menyampaikan berita itu minta pertanggungjawaban juga seperti apa gitu kok Bisa enggak ada konfirmasi lagi ke desa sebelum berita di terbitkan.Jadi pada intinya Semalam saya sudah lakukan sweeping dengan tiga pilar ” ucap Halimi.
Warga pisangan bersama tokoh pemuda, dan Masyarakat kampung talang desa sarakan kecamatan Sepatan mengatakan kebenerannya bahwa sebuah rumah kontrakan yang disebutkan sebagai tempat wisata lendir itu tidak benar, serta perlu di kaji terlebih dahulu sebelum menerbitkan pemberitaan agar benar-benar berimbang.
“Sebagai warga Heryadi menjelaskan pada jurnalis media online mengatakan, ” setelah saya membaca berita dari media online, sebagai warga saya menjelaskan bahwa diwilayah kami ini tidak ada yang namanya wisata lendir, barita tersebut sudah merugikan nama baik wilayah kami, “pungkasnya.Heryadi
(Red)