Home / Ekonomi / Kepala Desa Jati Mulya Sosialisasikan Peningkatan Ekonomi Ketahanan Pangan Sayur Mayur dan palawijah

Kepala Desa Jati Mulya Sosialisasikan Peningkatan Ekonomi Ketahanan Pangan Sayur Mayur dan palawijah

Tangerang,Potretsatu.com – Dalam rangka realisasi program ketahanan pangan sayur mayur dan palawija terutama didalam kegiatan pengadaan Indukan Lele dan Mesin pengolahan tempe serta pemberian piagan bentuk apresiasi kepala desa kepada kelompok penerima manfaat, Jum’at (02/12/2022 ) bertempat di Aula Desa Jatimulya Kecamatan Sepatan timur kabupaten Tangerang.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh M. Ridwan Kepala Desa jatimulya Turut hadir Junaedih Narasumber DPP UPT Sepatan, Gani Muslim Kasi Pemberdayaan Kecamatan Sepatan Timur, Basri Kasi Ekbank Kecamatan Sepatan timur, Hamami Pendamping Kecamatan Sepatan timur, Damanhuri BPD Desa Jatimulya, Sukarja Kasi perberdayaan Desa Jatimulya, Babinsa, Binamas, dan Kelompok Tani Desa jati Mulya

Dalam sambutannya Kepala Desa menyampaikan program ketahanan pangan Sayur mayur dan palawija ini merupakan program Pemerintah yang dialokasikan sebesar 20% dari Dana Desa. Pada saat ini Pemerintah Desa Jatimulya mempunyai program pemberian Indukan Ikan Lele, Mesin pengolah tempe, dan pupuk untuk petani 

M.Ridwan menyampaikan ” Bantuan ini bukanlah bantuan Cuma-Cuma. Tetapi KPM harus mempunyai  tanggung jawab didalam pemeliharaan dan lain sebagainya. Saya berharap dengan program ini dapat memajukan masyarakat Desa Jati mulya dalam sektor UMKM dan pertanian.

Boim mewakili pengrajin UMKM tempe “kami sangat berterimakasih pemerintah desa jatimulya yang sudah membantu kami pelaku umkm tempe dengan memberikan mesin pengolah tempe. 

Ditempat yang sama Hamami pendamping kecamatan sepatan timur menjelaskan ” Pada hari ini kita telah melaksanakan sebuah kegiatan pemberdayaan yang menjadi bagian dari prioritas penggunaan dana desa Kemudian ada beberapa hal yang menarik di sini yang pertama bukan soal hanya pemberdayaannya, tapi bagaimana kedepannya kampung tempe Desa Jatimulya bisa mempertahankan kearifan lokal terutama pengrajin tempe harus lebih kreatif dalam pengembangan usaha dan pengolahan prodak turunan yang berbahan dasar tempe menjadi berbagai jenis.

Dan harus bisa mewariskan Kepada anak-anak atau di lingkungannya jangan sampai nanti ada kampung tempe di desa jatmulya tetapi tidak ada pengrajin pembuat tempe” tutupnya. 

(Penulis : Chapid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *